8 Kali Gagal Tes PNS, Wanita Ini Sukses Bisnis Jimbe Beromzet Rp 1 M

Peluang usaha gendang Jimbe Foto: Erliana Riady/detikcom

Blitar -Mau belajar dan niat untuk maju. Itulah motto hidup yang dijalani Maryati (43) warga Desa Minggirsari, Kanigoro, Kabupaten Blitar.

8 kali ikut tes PNS dan selalu gagal, tak membuat Maryati patah arang mencari sumber penghasilan. Dia mulai melirik peluang lain untuk kemajuan hidupnya.

Berbekal melihat sentra perajin Jimbe di Tanggung Kota Blitar, Maryati memulai usaha membuat jimbe dari modal pinjaman Bank.

Peluang usaha gendang Jimbe Foto: Erliana Riady/detikcom

"Saya memilih usaha bikin Jimbe ini setelah melihat perajin di kota itu selalu kewalahan memenuhi permintaan pasar. Padahal itu hanya untuk pembeli lokal sekitar Blitar saja," ujar Maryati memulai cerita saat ditemui detikcom di workshopnya, Sabtu (18/3/2017).

Akhirnya dibantu suaminya, Basuki, seorang pegawai Puskesmas Minggirsari, Maryati mantap memulai bisnis ini.

"Awalnya buat sedikit dititipkan ke perajin yang kirim ke Bali. Terus bapaknya juga bantu memasarkan lewat Facebook ke teman-temannya," ungkapnya.

Ternyata promosi via online membawa pengaruh luar biasa. Maryati tak hanya mendapat pesanan dari Bali, kendang Jimbe racikannya juga membuat konsumen asal China kepincut.

"Orangnya China datang langsung ke sini, terus order seribu buah. Rasanya seperti mimpi mbak, tapi saya langsung terima pesanan itu," jelasnya.

Peluang usaha gendang Jimbe Foto: Erliana Riady/detikcom

Jimbe produksi Maryati memang berkualitas tinggi. Berbahan dasar kayu Mahoni pilihan, kulit kambing tua dan tali alpin sejenis tali untuk panjat tebing.

Maryati mendatangkan tukang ukir langsung dari Jepara empat orang. Saat ini ada 20 orang pekerja yang membantu menyelesaikan pesanan yang terus mengalir.

Pesanan China ada tiga macam, yang tinggi 40,50 dan 60 cm. Dalam sehari workshop Maryati bisa memproduksi 250 kendang Jimbe berbagai ukuran.

Peluang usaha gendang Jimbe Foto: Erliana Riady/detikcom

Usaha yang baru digelutinya dua tahun, saat ini sudah membuahkan hasil.

"Selain bisa menampung banyak anak muda sebagai pekerja, omzet Alhamdulillah juga naik banyak, sekitar Rp 1 miliar per minggu," katanya.

Tak mengherankan memang omzetnya sangat tinggi. Dalam sepekan, Maryati harus mengekspor dua kontainer Jimbe ke China. Bahkan mulai bulan depan, selain tetap mengirim ke Bali, pesanan juga datang dari Hong Kong dan Thailand.

(Sumber : www.detik.com)